Paputungan: Dinas Perpustakaan Dukung Penuh Program Komunitas Literasi Boltim

Boltim, TimurTimes.com – Gerakan-gerakan Komunitas literasi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) sedang tumbuh dan berkembang. Hal itu mendapat perhatian serius dari instansi terkait.
Kepala Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Boltim, Suharto Paputungan, mengaku, pihaknya sangat mendukung penuh gerakan-gerakan para komunitas literasi tersebut.
“Tentunya dengan adanya gerakan-gerakan literasi, kami dari Dinas Perpustakaan Daerah sangat mendukung penuh,” kata Paputungan saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (23/8/2021).
Mantan Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag Tapem) ini menambahkan jika dukungan untuk komunitas literasi di Boltim baru sebatas buku, sebab anggaran di Dinas Perpustakaan Daerah sangat minim.
“Tentunya Dinas Perpustakaan sangat mendukung atas program-program komunitas literasi yang ada di Boltim. Dan tentunya pasti memerlukan buku. Jadi dukungan kami baru sebatas menyediakan buku Kalau berkaitan dengan dana, sangat minim. Buku tersebut kami akan pinjam pakaikan,” tukas Paputungan.
Sebelumnya, Taman Inspirasi Sastra Indonesia melalui salah satu penulis buku, Jamal Rahman Iroth, telah menyerahkan buku 76 Penyair Membaca Indonesia kepada Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sam Sachrul Mamonto, S. Sos., di Kantor Bupati Boltim, Selasa (17/8/2021).
Jamal mengatakan, buku tersebut persembahan dari penyair di seluruh Indonesia, kemudian buku ini sudah diserahkan ke istana negara serta di seluruh daerah, dan Kabupaten Boltim menjadi daerah pertama penyerahan buku ini.
“Saat ini ada beberapa komunitas literasi yang sedang bertumbuh dan berkembang di Kabupaten Boltim. Komunitas Dodoku Literasi, Lotung Literasi, Yobayat Komintan, ada juga komunitas literasi digital Boltim Movement Photography. Instansi terkait harusnya mendukung gerakan-gerakan komunitas dengan mensinergikan programnya,” pinta Jamal.
Ia menyarankan, Dinas Perpustakaan Daerah Boltim bisa merespons karya-karya literasi yang dihasilkan oleh para penulis dan kreator di Boltim, minimal dengan cara mengarsipkannya di Perpustakaan Daerah.
“Sudah ada beberapa buku dan karya-karya literasi digital yang dihasilkan oleh orang Boltim. Dinas harusnya lebih proaktif mendeteksi, bahkan mengkoleksi karya-karya tersebut,” tandasnya.
Penulis: Gafur Sarundayang