Pemdes Bulawan Dua Gelar Sosialisasi Penurunan Stunting

Boltim, Timur Times.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Bulawan Dua (Buladu), Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), gelar sosialisasi peran kader kesehatan terkait penurunan stunting, Kamis (28/7/2022).
Acara yang berlangsung di Balai Desa Buladu itu, dihadiri kader kesehatan yang ada di 15 desa se-Kecamatan Kotabunan.
Hal ini dikatakan Sangadi (kepala desa) Buladu Irawan Mangkialo melalui Sekretaris Desa (Sekdes) Imran Kodu.
“Jadi acara ini sosialisasi kader kesehatan terkait penanganan stunting yang dihadiri oleh semua kader kesehatan yang ada di 15 desa di-Kecamatan Kotabunan,” ujar Kodu saat diwawancarai sejumlah pewarta.
“Tujuannya untuk penguatan penanganan stunting yang ada di desa,” sambungnya.
Selaku pemerintah desa, pihaknya berharap sosialisasi tersebut para kader kesehatan di Boltim bisa mendapat pengetahuan pola-pola penurunan stunting.
“Harapan kami dari pemerintah desa terkait penanganan stunting ini, mudah-mudahan dengan sosialisasi ini, kader-kader kesehatan yang ada di Bolaang Mongondow Timur lebih khusus Kecamatan Kotabunan lebih ada ilmu pengetahuan terkait pola-pola apa yang dilakukan oleh kader dalam hal ini kader kesehatan, sehingga tujuan Bupati Bolaang Mongondow Timur dalam hal penurunan stunting ini dapat terwujud,” harap Sekdes.
“Menurut kami selaku pemerintah, kegiatan ini dilakukan adalah hal bentuk keseriusan Bupati Bolaang Mongondow Timur dalam hal penanganan stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur lebih khusus di Desa Bulawan Dua,” lugasnya.
Terkait penanganan stunting, Sekdes Imran menjelaskan bahwa ada beberapa paradigma yang sudah disampaikan ke kader kesehatan tentang pola asuh anak.
“Soal penanganan, tadi ada beberapa pola yang disampaikan atau ditegaskan ke kader-kader kesehatan di desa terutama mengenai pola asuh anak, pola makan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan anak itu sendiri. Karena terkadang orang ketika secara ekonomi dia mampu, tapi ketika dia lalai urus anak entah itu kebersihannya, pola makannya yang lalai, nah itu juga indikator-indikator yang mengakibatkan atau mengancam anak itu akan stabil,” terangnya.
“Jadi lebih pada pembekalan kader terkait tugas-tugas kader untuk penurunan stunting itu sendiri,” tuntasnya. (Jumadi Bawenti)